Selasa, 15 November 2011

Aksi Solidaritas Guru Ngaji, GP Ansor Gerudug Mapolres Lamongan

Lamongan - Penembakan guru ngaji hingga tewas, Riyadi Sholihin (29) terus mendapat simpati. Puluhan kader GP Ansor mendatangi Mapolres Lamongan untuk memberi dukungan polisi agar mengusut tuntas kasus penembakan guru ngaji.

Ketua GP Ansor Lamongan, Khoirul Huda menyatakan, kedatangan mereka ke Mapolres Lamongan adalah sebagai aksi solidaritas terhadap Riyadi Sholihin. Pihaknya mendesak pihak kepolisian untuk memproses secara transparan pelaku penembakan yang dilakukan oknum polisi dan memberikan sanksi sesuai peraturan undang-undang yang berlaku.

"Kami mengutuk tindakan oknum polisi yang melakukan penembakan terhadap sahabat Riyadi Sholihin," kata Huda kepada detiksurabaya.com, Jumat (4/11/2011).

Huda mengimbau kepada Polres Lamongan untuk melakukan pembinaan dan tindakan preventif kepada para anggota kepolisian agar lebih berhati-hati dan profesional dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Sehingga insiden penembakan terhadap Riyadus Sholihin tidak terjadi di Lamongan.

"Kami juga mengimbau kepada Polres Lamongan agar lebih mengefektifkan dan memaksimalkan fungsi kerja sama antar elemen masyarakat maupun lembaga yang terkait dalam proses pencegahan dan penegakan hukum yang terjadi di Lamongan," ungkapnya.

Sementara Wakapolres Lamongan, Kompol Tony Sugiarto usai menerima puluhan kader GP Ansor mengatakan, pihaknya menyampaikan rasa terima kasihnya karena memberi dukungan kepada polisi untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

Untuk Lamongan, kata Tony, pihaknya mengaku akan melakukan pembinaan ke dalam agar kejadian seperti di sidoarjo tidak terjadi di Lamongan. "Kami juga meminta agar polisi lebih arif dalam menghadapi masyarakat," katanya.

Selasa, 15 November 2011

Aksi Solidaritas Guru Ngaji, GP Ansor Gerudug Mapolres Lamongan

Lamongan - Penembakan guru ngaji hingga tewas, Riyadi Sholihin (29) terus mendapat simpati. Puluhan kader GP Ansor mendatangi Mapolres Lamongan untuk memberi dukungan polisi agar mengusut tuntas kasus penembakan guru ngaji.

Ketua GP Ansor Lamongan, Khoirul Huda menyatakan, kedatangan mereka ke Mapolres Lamongan adalah sebagai aksi solidaritas terhadap Riyadi Sholihin. Pihaknya mendesak pihak kepolisian untuk memproses secara transparan pelaku penembakan yang dilakukan oknum polisi dan memberikan sanksi sesuai peraturan undang-undang yang berlaku.

"Kami mengutuk tindakan oknum polisi yang melakukan penembakan terhadap sahabat Riyadi Sholihin," kata Huda kepada detiksurabaya.com, Jumat (4/11/2011).

Huda mengimbau kepada Polres Lamongan untuk melakukan pembinaan dan tindakan preventif kepada para anggota kepolisian agar lebih berhati-hati dan profesional dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Sehingga insiden penembakan terhadap Riyadus Sholihin tidak terjadi di Lamongan.

"Kami juga mengimbau kepada Polres Lamongan agar lebih mengefektifkan dan memaksimalkan fungsi kerja sama antar elemen masyarakat maupun lembaga yang terkait dalam proses pencegahan dan penegakan hukum yang terjadi di Lamongan," ungkapnya.

Sementara Wakapolres Lamongan, Kompol Tony Sugiarto usai menerima puluhan kader GP Ansor mengatakan, pihaknya menyampaikan rasa terima kasihnya karena memberi dukungan kepada polisi untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

Untuk Lamongan, kata Tony, pihaknya mengaku akan melakukan pembinaan ke dalam agar kejadian seperti di sidoarjo tidak terjadi di Lamongan. "Kami juga meminta agar polisi lebih arif dalam menghadapi masyarakat," katanya.
 
. © 2007 Template feito por Templates para Você